Senin, 04 November 2013

CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS

PENJUALAN PARFUM PALSU

Wewangian dari parfum biasanya menjadi pelengkap penampilan agar terlihat segar dan menarik, namun ternyata  favorit anda bisa jadi pembawa zat berbahaya bagi tubuh, tim kami menemukan penjual parfum yang menggunakan methanol sebagai campuran parfum , apa bahaya methanol bagi tubuh. Produk parfum atau wewangian saat ini biasanya berbentuk cairan yang dikemas dalam sebuah botol didalamnya ada komponen berupa essence atau yang lebih dikenal biang parfum dan bahan pelarut yang biasanya berupa cairan etanol atau yang biasa dikenal  dengan alcohol . namun bagi anda para pecinta parfum anda harus lebih jeli dan berhati-hati karena hasil penulusuran kami menemukan parfum yang mengandung methanol beredar di masyarakat , methanol atau dikenal dengan metil alcohol memiliki rumus kimia CH3-OH adalah merupakan bentuk alcohol yang paling sederhana, methanol adalah cairan yang mudah menguap , mudah terbakar dan beracun biasanya digunakan sebagai pending anti beku pelarut dan bahan adiktif bagi industry.
Pada proses pembuatan parfum methanol biasanya hanya berfungsi sebagai pencuci gelas ukur, botol, maupun injector agar netral dari aroma parfum namun tim peneliti kami justru menemukan fakta bahwa methanol digunakan sebagai bahan utama pelarut biang parfum menggantikan peran etanol. Ada beberapa oknum pelaku yang menggunakan bahan methanol sudah 2 tahun ini sang pelaku mencurangi pembelinya kecurangan ia lakukan karena methanol lebih murah dari etanol , methanol yang diperoleh pelaku harganya sekitar sepuluh ribu rupiah per liter sedangkan etanol lima puluh ribu per liternya, pada pembuatan parfum palsu pelaku pertama mengunjungi tempat pengepul barang-barang bekas , disitu ia biasa mendapat botol-botol parfum bekas yang pengepul kumpulkan dari perumahan. Namun pencariannya ke pengepul tidak selalu berhasil kadang ia harus menunggu beberapa lama untuk mendapat botol yang dimaksud, tempat kedua yang ia tuju adalah tempat penjual parfuma yang telah menjadi langganannya .
 Bahan yang diperoleh di toko ini adalah isi dari parfum yang dibuat pelaku yaitu lima parfum yang dipilih dari berbagai jenis. Methanol sebanyak lima liter atau solfitin campuran alcohol untuk pengawet parfum. Sekali belanja pelaku mengeluarkan uang 300-400 ribu rupiah untuk 15-25 botol parfum. Dengan racikan yang tepat parfum buatan pelaku bisa dijual dengan keuntungan yang besar, agar menciptakan wangi yang pas dan tahan lama pelaku mencampur bahan-bahan dengan methanol yang komposisinya ia kira-kira sendiri. Metabol ini masuk ke dalam tubuh dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker . setelah bahan baku oembuatannya lengkap pelaku bisa melakukan aksinya membuat parfum , salah satu peralatan utama pelaku adalah injector atau suntikan yang diguankan untuk memasukan cairan methanol , sol atau pengawet parfum maupun biang parfum kedalam botol  parfum. Sebelumnya botol  harus dibersihkan setelah bersih pelaku memasukan cairan methanol , biang parfum dengan aroma yang ia inginkan pengawet parfum (sol) ke masing-masing gelas plastic, selanjutnya baru menyuntikan cairan-cairan tersebut ke dalam botol parfum. Satu demi satu botol pelaku akhirnya terisi penuh . setelah semua selesai parfum-parfum palsupun siap dijual pelaku. Harga yang ia tawarkan biasanya berpatokan pada botol parfum original yang ia beli di pengepul. Makin mahal ataupun bermerk botol yang ia beli, makin mahal pula parfum tersebut ia jual. Pelaku biasanya menjual parfumnya di perumahan-perumahan karena warga komlpek lebih mampu membeli karena tingkat ekonominya lebih mampu disbanding warga non komplek.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar